Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tato Juga Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan, Apa Saja?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tato mata. i.imgur.com
Ilustrasi tato mata. i.imgur.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tato semakin populer di masyarakat. Bukan Cuma di badan, tato sebenarnya juga digunakan untuk makeup permanen seperti alis, bibir, bahkan garis mata. Berdasarkan penelitian Pew Research Center di Amerika Serikat, empat dari 10 orang yang lahir pada 1980 memiliki setidaknya satu tato.

BacaGaya Baru Jeremy Teti, Apa Makna di Balik Tatonya?

Meski banyak yang memiliki, tato masih memiliki stigma. Banyak pencari kerja formal yang berusaha menyembunyikan tatonya saat melakukan wawancara kerja. Stigma juga meluas ke pasien HIV atau kanker paru-paru. Sebuah studi yang dikutip Times, Jumat, 12 April 2019, menyebut bahwa orang cenderung menyalahkan mereka karena memiliki biaya kesehatan yang tinggi dibandingkan dengan pasien dengan penyakit sama tanpa tato.

Sebenarnya, adakah risiko kesehatan untuk orang bertato? Beberapa studi pernah mengungkapkan sejumlah risiko yang ditimbulkan. Meski sedikit, tapi risiko itu benar-benar ada. Berikut beberapa risiko tato yang pernah diungkapkan studi. 

Alergi atau infeksi

Reaksi umum yang didapat saat membuat tato adalah pembengkakan, kemerahan, dan pegal-pegal. Sebagian besar orang tidak akan melihat adanya masalah kesehatan di luar gejala yang relatif tidak berbahaya itu. Tapi, sebagian orang merasa muncul reaksi setelah berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Gejala yang muncul biasanya rasa sakit yang memburuk, ruam, melepuh, atau benjolan pada kulit, demam, kedinginan, dan bernanah.

Reaksi biasanya datang dari peralatan membuat tato yang tidak higienis. Tapi yang banyak ditemui adalah reaksi dari tinta. Tinta tato sebagian besar tidak diatur pemerintah karena dianggap kosmetik sehingga menyulitkan pengguna untuk mengetahui kandungan tinta. Tak sedikit dari tinta tato terkontaminasi bakteri. Dalam kurun 2004 dan 2016, Food and Drug Administration menerima Laporan 363 efek samping yang terkait dengan tato.

Dikaitkan dengan kanker

Anggapan ini sebenarnya masih kurang bukti. Tapi dokter telah mencatat sejumlah kecil kanker kulit melanoma yang muncul pada tato. Sebuah penelitian pada 2018 menemukan 30 kasus seperti itu, meskipun tidak dapat membuktikan apakah tato benar-benar menyebabkan kanker. Pada 2015, seorang pria didiagnosis dengan melanoma hanya di area dada yang bertato.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah penelitian kecil pada 2017 juga menemukan bahwa partikel titanium dioksida dari tinta tato dapat menyebar ke kelenjar getah bening. Tapi penelitian ini tidak membuat kesimpulan tentang bagaimana akumulasi penyebaran tinta ini dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Untuk diketahui, titanium dioksida telah diklasifikasikan sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogen.

Para ahli mengatakan bahwa tinta di kelenjar getah bening juga dapat membuat lebih sulit untuk mendiagnosis penyakit secara akurat, karena dapat meniru wujud kanker metastasis. Tapi untuk mencapai kesimpulan bahwa tinta tato dikaitkan dengan kanker, masih butuh lebih banyak penelitian lagi.  

Masalah kesehatan lain

Beberapa orang mengalami masalah kesehatan yang tidak biasa, meskipun sangat jarang. Pada 2017, seorang model hampir kehilangan penglihatannya setelah mengalami infeksi serius karena tinta disuntikkan ke dalam putih matanya untuk mengubah warnanya.

Lalu, pada 2018, seorang perempuan mengalami peradangan di tungkainya. Para dokter mengatakan kondisi itu mungkin disebabkan oleh tato besar di kakinya.

Masalah kesehatan yang disebutkan ini memang sangat jarang terjadi. Umumnya orang tidak mengalami masalah apa pun saat membuat tato. Tapi, tak ada salahnya kan mengetahui risiko kesehatan yang mungkin saja terjadi?

BacaHindari Mentato di 9 Area Tubuh Ini, Rawan Infeksi

TIME | HEALTH LINE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

20 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

2 hari lalu

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

4 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.